Laporan Hasil Observasi Toponimi Desa Padaluyu: Kampung Pekalongan, Warung Gedang, Huluwotan, Pabuaran, Barujamas, dan Tanjakan


Inti keseluruhan laporan hasil observasi toponimi Desa Padaluyu adalah menyoroti bagaimana nama-nama Desa Padaluyu dan enam kampung di dalamnya terbentuk dari berbagai latar belakang, seperti sejarah, geografis, tradisi, dan nilai budaya masyarakat setempat.

Desa Padaluyu, yang berarti "seiya, sekata, setuju," mencerminkan semangat musyawarah masyarakatnya. Nama-nama kampungnya pun memiliki kisah dan makna yang unik. Kampung Pakalongan terinspirasi dari kebiasaan seorang kakek tidur seperti kelelawar (kalong), Kampung Warung Gedang berasal dari pohon pepaya di sekitar warung, dan Kampung Huluwotan melambangkan sumber air yang menjadi pusat kehidupan masyarakat. Sementara itu, Kampung Pabuaran mencerminkan perjuangan masyarakat menjaga moral, Kampung Barujamas melambangkan harapan akan kehidupan baru yang lebih baik, dan Kampung Tanjakan mendeskripsikan kondisi geografis berupa jalan menanjak.

Secara keseluruhan, laporan ini menunjukkan bahwa penamaan wilayah di Desa Padaluyu tidak hanya sekadar identitas geografis, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai lokal yang diwariskan turun-temurun. Hal ini menjadi bagian penting dalam memahami sejarah dan karakter masyarakat Desa Padaluyu.


Penyusun: Siti Nurjanah, Nazwa Febriany, Syahlaa Zein, Syarifah Waridah, Ijeng Sapitri, Alur Ahsan Putra Permana, Nesha Anggraeni Hakim (Mahasiswa Universitas Suryakancana, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
                                                           

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama